Penjualan Mobil Turun dan Peluang 3 Saham ASII, MEDC dan MPMX

 Penjualan wholesales mobil di Indonesia pada Februari 2024 tercatat sebesar 70.656 unit, tumbuh +1,5% MoM, tetapi turun -18,8% YoY. Pertumbuhan secara bulanan utamanya ditopang oleh kenaikan penjualan merek mobil di bawah naungan Astra International ($ASII), seperti Toyota dan Daihatsu. Sementara itu, brand lain seperti Wuling (-44,9% MoM), Hyundai (-19,2% MoM), Suzuki (-18,7% MoM), Mitsubishi (-8,4% MoM) mengalami penurunan.

Penjualan Mobil Turun dan Peluang 3 Saham ASII, MEDC dan MPMX

ASII sendiri mencatatkan penjualan wholesales sebesar 41.240 unit pada Februari 2024, naik +8,6% MoM, namun turun secara tahunan -11,4% YoY. Hasil yang relatif lebih baik dibandingkan se-industri membuat pangsa pasar ASII meningkat ke level 58,4% pada Februari 2024 (vs. Januari 2024: 54,6%, Februari 2023: 53,5%).

Secara kumulatif selama 2M24, penjualan wholesales mobil di Indonesia hanya mencapai 140,3 juta unit, turun -22,6% YoY, dengan seluruh brand mengalami penurunan penjualan. Hasil tersebut baru memenuhi 12,7% dari target 2024 yang ditetapkan Gaikindo di level 1,1 juta unit.

Lemahnya data penjualan mobil yang terjadi sejak awal tahun 2024 berpotensi memberikan sentimen negatif terhadap saham otomotif seperti ASII, IMAS, AUTO, dan DRMA.

Kami menilai bahwa lemahnya penjualan mobil hingga Februari 2024 berpotensi memicu Gaikindo untuk memangkas target wholesales 2024.

Naiknya Harga Saham MEDC

Harga saham Medco Energi Internasional ($MEDC) menguat +6% ke level Rp1.410/lembar pada perdagangan intraday sesi pertama hari ini, Kamis (14/3). Penguatan harga saham MEDC terjadi seiring dengan kenaikan harga minyak Brent sebesar +2,6% ke level US$83,03/barel pada perdagangan Rabu (13/3) malam.

Penguatan minyak sendiri didorong oleh pengumuman dari badan energi di AS, Energy Information Administration (EIA), yang menyebut bahwa penarikan inventory minyak mentah untuk periode yang berakhir pada 8 Maret 2024 mencapai 1,5 juta barel, melampaui ekspektasi konsensus di level 1,3 juta barel. Selain itu, EIA juga mencatat bahwa penarikan bensin mencapai 5,7 juta barel, jauh lebih tinggi dari estimasi konsensus di level 1,9 juta barel. (Sumber: Reuters)

Penarikan inventory minyak mentah dan bensin di AS yang lebih tinggi dibandingkan ekspektasi konsensus menandakan kuatnya permintaan minyak mentah di negara tersebut, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia. Dengan permintaan yang kuat dan penurunan stok minyak AS, harga minyak global berpotensi melanjutkan penguatan harga dan dapat memberikan katalis positif bagi kinerja emiten produsen migas, seperti $MEDC dan $ENRG.

Sebelumnya, dalam Mini Unboxing MEDC, kami memperkirakan bahwa potensi pemulihan demand global dan rendahnya cadangan minyak di AS dapat menjaga harga minyak mentah di kisaran US$80-100/barel. 

Saham MPMX Berpeluang Naik

Kami menilai MPMX menarik untuk diakumulasi pada saat ini, dengan alasan-alasan sebagai berikut:

Attractive Dividend Yield – MPMX menawarkan dividen yang menarik, dengan yield minimal ~8 % per tahun. Besaran dividen tersebut didasarkan oleh estimasi konservatif kami yang mengasumsikan laba bersih yang sustainable di level ~Rp600 M per tahun dan payout ratio sebesar 65%. Kami menilai MPMX dapat menghasilkan laba bersih Rp600 M per tahun jika volume penjualan motor perseroan mencapai ~900 ribu per tahun.

Stable Business – Sebagai distributor motor Honda dengan pangsa pasar yang semakin dominan di Indonesia, kami menilai bisnis MPMX relatif stabil, tercermin dari margin laba usaha yang stabil di kisaran 3,8%.

Solid Financial with Minimum Capex – Besaran dividen didukung oleh posisi finansial MPMX yang relatif solid dan bebas utang, dengan kas sebesar Rp1,59 T per 9M23. Level kas tersebut kami proyeksikan tetap solid ke depannya karena capex yang dikeluarkan oleh MPMX relatif minim di kisaran Rp100–200 M per tahun. Minimnya kebutuhan capex dipicu oleh divestasi yang dilakukan MPMX terhadap beberapa unit usaha yang membutuhkan capex relatif besar, seperti MPM Rent.

Limited Downside Risk – MPMX diperdangan dengan P/E TTM sebesar 7,3x atau sedikit lebih tinggi dari -1 Standard Deviation dalam 3 tahun terakhir. Level tersebut tergolong rendah secara historis, sehingga membatasi risiko downside dari capital loss.

Blogpenesia
Blogpenesia Blog paforit saya Blogpenesia

Posting Komentar untuk "Penjualan Mobil Turun dan Peluang 3 Saham ASII, MEDC dan MPMX"